Menteri LH, Rhanif Faisol Nurofiq Kunjungi Pengungsian Bencana Alam Sukabumi

0
40
sukabumi

Cuaca ekstrim di wilayah Indonesia khususnya Kabupaten Sukabumi yang terkenal  dengan sebutan Gurilaps (Gunung Rimba Laut Pantai Sungai), menurut Undang-Undang Bencana Alam No 24 tahun 2007 Kab. Sukabumi termasuk kategori wilayah supermarket bencana.

Sukabumi, IntelKrimsus.com | Hampir 39 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi dilanda banjir bandang dan longsor akibat tingginya intensitas curah hujan belakangan ini. Lokasi bencana alam terparah terjadi di Desa Lembur Sawah, Kecamatan Pabuaran, indikasi banjir bandang longsor yang terjadi tersebut diduga disebabkan kerusakan alam yang salah satunya diduga dilakukan oleh penambang liar di wilayah tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup, Rhanif Faisol Nurofiq yang datang ke lokasi kejadian sekaligus memberikan bantuan kepada korban banjir bandang di Desa Lembur Sawah Kecamatan Pabuaran Kab Sukabumi, Minggu (15/12/2024).

sukabumi
Menteri Lingkungan Hidup, Rhanif Faisol Nurofiq (Topi Hitam), saat memberikan keterangan kepada awak media

Dalam kunjungan tersebut Hanif berkenan memeriksa kondisi warga yang terdampak bencana alam, dengan mengunjungi Posko pengungsian di Kecamatan Pabuaran yang sangat memprihatikan.

“Lerengnya cukup curam hampir 65 persen tutupan hutan telah hilang dari gambar satelit,” terang Hanif Faisol.

Menurutnya, Kementerian Lingkungan Hidup bersama Pemerintah Daerah khususnya Pemkab Sukabumi bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan karena itu pihaknya mendorong instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah, serta pemangku kepentingan lain untuk bersama melakukan penanganan lingkungan melalui kegiatan dalam lintas dan konservasi lahan dan teknik sipil.

Kementerian Lingkungan Hidup lanjut Hanif, “Kami mendukung kegiatan-kegiatan penghijauan termasuk pengadaan multipurpose tree spesies atau tanaman yang memiliki berbagai fungsi dan kegunaan rehabilitasi dan konservasi yang harus segera dilaksanakan di lokasi-lokasi lahan yang kondisinya sudah kritis atau rusak di Kabupaten Sukabumi untuk mencegah terjadinya bencana serupa di kemudian hari,” terangnya.

Selain rehabilitasi konservasi lahan, Hanif menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap berbagai aktivitas masyarakat khususnya yang memanfaatkan sumber daya alam untuk mewujudkan aktivitas ramah lingkungan, “jika ditemukan adanya aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan hidup atau tidak memperhatikan dampak pada lingkungan maka izinnya bisa dicabut dan diberikan sanksi,” tegasnya.

Bukan hanya itu pihaknya akan mengingatkan Menteri Keuangan, Menteri PU, Gubernur dan Bupati untuk serius melaksanakan kegiatan penanganan lingkungan kerena hal tersebut merupakan tugas bersama, “jadi kami harus mengingatkan semua pihak dan juga kami akan lakukan pengawasan lingkungan dan penegakan hukum pada poin- poin yang di indikasi memperparah kondisi bencana banjir ini,” imbuhnya.

“Saya mendapat laporan ada beberapa usaha tambang dan kegiatan-kegiatan di hutan yang tidak terlalu ramah lingkungan, kami akan cek kembali terkait ada atau tidaknya kegiatan pembangunan hutan tanaman lagi dan seterusnya kita akan cek terkait dengan kapasitas belahan tersebut,”pungkasnya.

sukabumiWakil Bupati Sukabumi, Iyos Sumantri berharap kedatangan Menteri Lingkungan Hidup ke lokasi bencana bisa menghasilkan solusi jangka panjang.

Iyos menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup yang telah menyalurkan bantuan berupa peralataan untuk mempermudah aktivitas pengungsi, diketahui di lokasi ini ada 400 jiwa yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang.

“Warga terdampak mengungsi di pelataran Kantor Desa Lembur Sawah, adapun bantuan yang diserahkan berupa seribu batang paralon untuk pipanisasi dan WC portable,” singkat Iyos. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here